LITERASI DIGITAL
Pengertian literasi digital ialah kemampuan atau pengetahuan dalam memanfaatkan sarana digital.
Dengan catatan harus secara bijak dan tepat dalam penerapannya sehari-hari. Literasi yang satu ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh orang-orang yang hidup di masa sekarang. Sebab, ia dipergunakan untuk mengimbangi kemajuan teknologi. Literasi digital memberikan kebebasan berekspresi bagi penggunanya. Namun, penerapannya harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Sebab, ia mendapat perlindungan dari negara.
Selain itu, lewat literasi digital orang-orang diharapkan semakin produktif dalam menghasilkan karya, seperti membuat jurnal ilmiah, menulis artikel-artikel yang kemudian dibagikan ke internet, hingga pengembangan teknologi
Program Literasi Digital
1. Website (data sekolah )
Di era Digitalisasi Website pada sekolah adalah media yang terbaik untuk data sekolah. UPTD SDN 57 Bulu-Bulu memilik Website yang memuat seluruh Data sekolah dan berita ter update kegiatan – kegiatan di sekolah.
2. Medsos : IG, Wa, FB, Instragram, YouTube, Twitter
Media Sosial adalah Media Digitalisasi yang saat ini sangat di minati semua orang termasuk dalam bidang Pendidikan banyak di gunakan untuk sebagai media pembelajaran untuk siswa.
3. Perpustakaan Digital
Di SDN 57 Bulu-Bulu telah memiliki Perpustakaan yang system pendataan telah menggunakan system Digitalisasi. Perpustakaan Digital di sekolah digunakan untuk mengikuti perkembangan di Era Digitalisasi.
4. Digitalisasi data sekolah terkonek dengan dapodik pusat dan sekolah
Sistem Digitalisasi Data Sekolah adalah system Pendataan di SDN 57 Bulu-Bulu menggunakan system Digital dimana pengambilan data dan pengimputan data sekolah sudah menggunakan system Digital.
5. Absen digital
UPDT SDN 57 Bulu-Bulu sudah beberapa tahun ini sudah menggunakan Absensi Guru yang menggunakan system Digitalisasi dimana Absensi menggunakan HP Android dan mengunakan system titik Koordinat Absensi.
6. Running teks ( berita berjalan di TV)
Running teks Berita digunakan untuk menampilkan berita-berita yang akan di tampilkan secara terus menerus di media TV online sehingga akan terbaca tersu oleh semua warga Sekolah 57 Bulu-Bulu
Warga sekolah berkomunikasi menggunakan teknologi digital
Cara membuat literasi digital, salah satunya adalah bentuk komunikasi. Bentuk komunikasi yang seharusnya sering dilakukan oleh warga sekolah adalah mengirim pesan lewat email atau media social yang lain. Ini merupakan cara terbaik untuk mengenalkan siswa tentang fungsi literasi digital.
Tugas-tugas yang diberikan guru, tidak perlu lagi menggunakan WA sebagai perantara, tetapi email akan lebih profesional saja.Karena nanti juga setelah siswa-siswi lulus, cara mengirim email perlu diketahui oleh peserta didik, manfaatnya dapat digunakan saat melamar atau sedang bekerja.
Siswi-siswa dianjurkan membaca melalui aplikasi digital
Dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia, salah satu fokus utama siswa-siswi adalah membaca.Mereka diajarkan cara membaca efektif. Nah oleh karena zaman semakin canggih, dan 90% siswa-siswi sudah memiliki gadget sendiri, maka sebaiknya guru menganjurkan peserta didiknya untuk rutin membaca melalui aplikasi digital.
Apa saja yang harus dibaca?
Entah itu materi pelajaran. Sebab sudah banyak materi pelajaran yang diunggah melalui internet dalam format pdf. Atau, membaca novel. Salah satu aplikasi digital untuk membaca buku atau novel ialah iPusnas. Dengan melakukan kegiatan membaca melalui aplikasi digital maka pihak sekolah sudah menerapkan salah satu contoh kegiatan literasi digital.
Siswa-siswi wajib mengetahui dan mengaplikasikan literasi digital
Beberapa manfaat dari hasil penjelasan terkait literasi digital di sekolah.
- Waktu yang dipakai siswa-siswi untuk mengakses internet dapat digunakan dengan baik Entah kegiatan membaca, menulis, mencari informasi sekolah di internet, dan lain sebagainya tidak terbuang cuma-cuma. Mereka (peserta didik) terlihat sedang belajar meski menghabiskan waktu 5 jam dalam sehari.
- Memperluas jaringan belajar. Dalam kasus email tadi, setidaknya peserta didik sudah memperluas jaringan belajar. Secara tidak langsung, mereka belajar cara mengirim email. Pun dengan adanya kelas virtual, mereka jadi tahu fitur-fitur dari aplikasi Zoom misalnya, dan masih banyak lagi.
- Memperkaya keterampilan saat menulis cerita di Wattpad, membaca di iPusnas, aktif mengelola Instagram dan media social OSIS, Pramuka dan lain-lain
Tujuan gerakan literasi sekolah dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan khusus.
1. Tujuan umum
Tujuan umum gerakan literasi sekolah adalah menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti para peserta didik agar menjadi insan literat sepanjang hidup melalui ekosistem literasi yang dibangun dalam gerakan literasi sekolah.
2. Tujuan khusus
Tujuan khususnya adalah sebagai berikut.
- Membentuk budaya literasi di lingkungan sekolah.
- Meningkatkan insan literat di lingkungan sekolah.
- Meningkatkan pengelolaan pengetahuan di lingkungan sekolah melalui sekolah ramah anak yang menyenangkan.
- Menjadi wadah untuk menumbuhkan strategi membaca, sehingga keberlanjutan pembelajaran bisa selalu dihadirkan.
Manfaat Gerakan Literasi Sekolah
Manfaat gerakan literasi sekolah adalah sebagai berikut.
- Memperkaya pengetahuan kosa kata.
- Meningkatkan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia.
- Menambah informasi dan wawasan baru.
- Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata-kata.
- Mengasah daya ingat melalui membaca.
- Meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang muncul di media.
Seperti pembahasan sebelumnya, langkah literasi dalam pembelajaran meliputi sebelum, saat, dan setelah membaca.
1. Sebelum
Sebelum membaca, peserta didik akan diberi buku bacaan dan mereka diminta untuk memahami tujuan membaca buku tersebut. Pada tahap ini, peserta didik juga harus mampu memperkirakan isi buku yang akan dibaca.
2. Selama
Selama membaca, peserta didik harus bisa mengidentifikasi informasi relevan yang terkandung di dalam bacaan, mencari kata kunci, dan menemukan kosakata baru.
3. Setelah
Setelah membaca, peserta didik harus bisa menyimpulkan teks yang sudah dibaca, baik secara lisan dan tulisan.